Usaha Petis Turun Menurun di Gersikan yang Menggunakan Metode Tradisional di Tengah Era Modern
Pasuruan, 1 Desember 2024 – Di Tengah kemajuan tegnologi sekarang tidak asing melakukan kegiatan menggunakan tegnologi modern salah satunya mesin. Dengan menggunakan mesin kita dapat mempermudah pekerjaan apapun. Di desa Gersikan rata-rata membuat petis menjadi mata pencahariannya, salah satu pengusaha petis yang masih menggunakan metode lama yaitu dengan menggunakan bara api dan tenaga manusia.
Petis, sering digunakan sebagai pelengkap makanan. Seiring berkembangnya zaman, banyak pengusaha petis di Gersikan mulai menggunakan mesin dalam proses pembuatan petis. Akan tetapi, salah satunya yang masih menggunakan metode tradisional yaitu keluarga Ibu Dana
Salah satu yang membantu dalam pembuatan petis tradisional, Ibu Sulastri, menjelaskan bahwa menggunakan proses membuat petis dengan tenaga manusia dan bara api memiliki ciri khas tersendiri. “Bara kayu memberikan rasa khas tersendiri pada petis yang tidak didapatkan dengan mesin. Proses pemasakan yang stabil dengan bara kayu dan tenaga manusia memungkinkan cita rasa yang lebih dalam dan mewariskan budaya leluhur”. Dibalik kesederhanaanya, usaha petis menggunakan bara kayu ini bukan tanpa tantangan. “ Proses pembakaran harus sangat hati-hati agar bara tidak terlalu besar atau kecil, karena akan memengaruhi hasil akhirnya”.
Tidak hanya mempertahankan kualitas, usaha ini juga berperan penting dalam menjaga kelestarian tradisi lokal. Usaha petis sudah turun-menurun dari nenek moyang.
Ditengah arus modernisasi, usaha petis di Gersikan tetap menunjukkan bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan berdampingan, asalkan ada rasa cinta terhadap warisan budaya dan kualitas yang ingin dipertahankan.
Komentar
Posting Komentar