Harga Telur Melonjak Sepanjang 2024: Apa Penyebab dan Prediksinya?
Harga telur ayam ras di Indonesia terus mengalami
fluktuasi sepanjang tahun 2024. Tren ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan
permintaan menjelang hari besar seperti Natal, Tahun Baru, dan Lebaran, serta
faktor biaya produksi. Berdasarkan wawancara dengan Bu Ima, seorang penjual
telur di pasar tradisional, dan data dari Badan Pangan Nasional, kenaikan ini
memberikan dampak signifikan pada konsumen dan pedagang.
Faktor Penyebab Kenaikan Harga Telur
Menurut Bu Ima, salah satu penyebab utama kenaikan
harga telur adalah lonjakan permintaan. "Biasanya sih karena permintaan
meningkat, apalagi menjelang hari besar atau liburan. Selain itu, faktor pakan
ternak yang mahal juga memengaruhi harga telur di pasaran," jelasnya.
Data mendukung pernyataan ini. Pada bulan Desember 2024, harga telur ayam nasional mencapai Rp31.400 per kilogram, naik signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp30.000 per kilogram. Selain itu, laporan menunjukkan bahwa harga pakan ternak seperti jagung dan dedak terus meningkat, memengaruhi biaya produksi peternak.
Dampak pada Konsumen dan Pedagang
Bu Ima mengungkapkan bahwa kenaikan harga memengaruhi pola konsumsi pembeli. "Ada pembeli yang mengurangi jumlah pembelian, tapi ada juga yang tetap membeli seperti biasa karena telur kan kebutuhan pokok," ujarnya. Meski telur dianggap sebagai bahan makanan esensial, kenaikan harga membuat sebagian pembeli harus menyesuaikan anggaran rumah tangga mereka.
Tren Harga Telur Sepanjang 2024
Data menunjukkan bahwa harga telur mulai naik sejak
pertengahan tahun, mencapai puncaknya pada Desember:
Fluktuasi ini menunjukkan pola yang konsisten: harga naik menjelang hari besar dan cenderung stabil setelah permintaan menurun.
Prediksi Ke Depan
Menjelang Februari 2025, yang bertepatan dengan persiapan Lebaran, Bu Ima memperkirakan harga telur dan sembako lainnya akan kembali naik. “Biasanya kalau menjelang Lebaran, harga sembako termasuk telur pasti naik lagi,” katanya. Dengan pola serupa yang terjadi pada 2024, kenaikan harga ini diprediksi akan mencapai puncaknya pada Maret atau April 2025.
Kesimpulan
Kenaikan harga telur sepanjang 2024 bukan hanya
menjadi tantangan bagi pembeli, tetapi juga pedagang seperti Bu Ima. Dengan
memahami pola fluktuasi ini, konsumen dan pihak terkait dapat mempersiapkan
diri menghadapi kenaikan harga di masa mendatang. Upaya stabilisasi harga,
seperti subsidi pakan atau pengaturan distribusi, diharapkan mampu menjaga
harga telur tetap terjangkau bagi masyarakat.
-lia
Komentar
Posting Komentar